Hari ini kita akan belajar materi dibawah ini, semoga kita diberikan kesehatan oleh Allah SWT dan dapat belajar dengan opitmal.
BAB I
TEORI SENI MUSIK
A. PENGERTIAN SENI dan BUDAYA
SENI ADALAH ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan kedalam kreasi dalam
bentuk gerak, rupa, nada, syair, yang mengandung unsur-unsur
keindahan, dan dapat mempengaruhi
perasaan orang lain.
SENI BUDAYA adalah kreasi seni, baik dalam bentuk Musik, Rupa,Drama, maupun
Tarian yang lahir dan berkembang serta dipelihara secara turun temurun oleh
masyarakat di suatu daerah, dan menjadi ciri khas daerah tersebut.
Kesenian dibagi menjadi 4 jenis :
· Seni
Musik adalah curahan perasaan seseorang yang dituangkan dalam bentuk
nada dan syair yang indah.
· Seni
Rupa adalah curahan perasaan seseorang yang dituangkan dalam bentuk
rupa / gambar-gambar.
· Seni
Drama adalah curahan perasaaan seseorang yang dituangkan dalam bentuk
gerak bercerita yang diramu dengan musik yang sesuai.
· Seni
Tari adalah curahan perasaan seseorang yang dituangkan dalam bentuk
gerak anggota badan yang teratur dan berirama.
B. MUSIK DAERAH
Di Indonesia banyak sekali kita temukan
alat musik yang bermacam-macam, baik alat musik tradisional
(asli Indonesia) maupun alat musik yang berasal dari luar seperti trumpet,
drums, kecapi, dan lain sebagainya. Dengan banyaknya instrument musik ini menjadikan
nusantara kaya dengan keanekaragaman musik daerah, antara lain:
1. Karawitan
Karawitan adalah seni mengolah bunyi
alat musik tradisional gamelan. Dengan kata lain karawitan adalah bentuk
orkestra dari perangkat musik gamelan.
Asal kata karawitan berasal dari bahasa
sansakerta, yakni rawit, yang berarti keharmonisan, elegan, dan
kehalusan. Ada pula yang berpendapat bahwa karawitan berasal dari
kata ngerawit yang artinya rumit. Maksudnya musik karawitan
itu tidak sekadar bunyi-bunyian, tapi ada rangkaian bunyi-bynyian yang rumit
didalamnya, namun sangat indah.
2. Gambang Kromong
Gambang kromong
merupakan kesenian asli betawi. Kesenian ini merupakan percampuran musik
gamelan dengan musik cina. Bila dilihat dari alat musik yang dimainkan, tampak
jelas pada alat musik geseknya yaitu tehyan, kongahyan, dan sukong, berasal
dari cina. Sedangkan gambang, gong, kecrek, dan kendang yang berasal dari
gamelan jawa.
3. Tanjidor
Tanjidor sendiri diambil dari bahasa Portugis, tangedor yang berarti alat
musik berdawai alias stringed instrument. Namun saat masuk ke Betawi, maknanya
mulai berubah menjadi music brass (tiup logam). Pasalnya Tangedor dimainkan
oleh 7 sampai 10 orang yang didominasi oleh alat musik tiup semisal clarinet,
trombone, piston, saksofon tenor, saksofon bas,membranofon, tambur hingga
simbal. Menurut beberapa literatur, musik tanjidor sendiri merupakan hasil
rintisan seorang bekas tawanan yang dimerdekakan (mardijkers) bernama asli
Augustijn Michiels (1769 – 1833) atau yang akrab disapa Mayor Jantje.
Lantaran memainkan
musik hanya untuk kesenangan, kepuasan batin serta merupakan kegemaran saja,
tak heran jika banyak musisi-musisi tanjidor saat itu tidak mengenal not balok.
Namun keunikan perpaduan nada-nada yang keluar lewat berbagai alat musik tiup
yang diharmonisasikan dengan gemuruh perkusi membuat kelompok musik ini
digemari. Tidak hanya itu, lagu-lagu yang kerap mereka dendangkan juga biasanya
berirama ceria dan atau bernada mars. Sebut saja Kramton, Bananas, Cente Manis,
Kramat Karem, Merpati Putih, Surilang, Jali-Jali, Kicir-Kicir, Sang Kodok
hingga Sirih Kuning. Kemungkinan besar ini didasari oleh polah etnik Betawi
yang jenaka.
4. Talempong
Talempong adalah alat musik
tradisional Minangkabau ada yang terbuat dari
kuningan dan ada pula dari kayu dan batu. Talempong berbentuk bundar pada
bagian bawahnya berlobang sedangkan pada bagian atasnya terdapat bundaran yang
menonjol berdiameter lima sentimeter sebagai tempat tangga nada
(berbeda-beda). Musik talempong akan berbunyi jika dipukul oleh sepasang kayu.
5. Angklung
Sejak
Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu
khusus, yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal
penggunaannya angklung masih sebatas kepentingan kesenian lokal atau
tradisional. Namun karena bunyi-bunyian yang ditimbulkannya sangat merdu dan juga
memiliki kandungan lokal dan internasional seperti bunyi yang bertangga nada
duremi fa so la si du dan daminatilada, maka angklung pun cepat berkembang,
tidak saja dipertunjukan lokal tapi juga dipertunjukan regional, nasional dan
internasional.
Jumlah pemain angklung bisa dimainkan oleh sampai 50
orang, bahkan sampai 100 orang dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya
seperti; piano, organ, gitar, drum, dan lain-lain. Selain sebagai alat
kesenian, angklung juga bisa digunakan sebagai suvenir atau buah tangan setelah
dihiasi berbagai asesoris lainnya.
Sepeninggal Daeng Sutigna kreasi kesenian angklung
diteruskan oleh muridnya yang bernama Saung Ujo dengan membuat pusat pembuatan
dan pengembangan kreasi kesenian angklung yang disebut ‘Saung angklung
Mang Ujo” yang berlokasi di Padasuka Cicaheum Bandung. Salah satu
program yang ia lakukan khususnya untuk mempertahankan kesenian angklung adalah
memperkenalkan angklung kepada para siswa sekolah, mulai TK, sampai dengan
tingkat SLTA dan bahkan telah menjadi salah satu kurikulum pada pada mata
pelajaran lokal.
6. Kolintang
Kolintang atau kulintang adalah alat musik khas daerah Minahasa, Sulawesi
Utara. Kolintangdibuat dari kayu lokal yang ringan namun kuat
seperti telur, bandaran, wenang, kakinik kayu cempaka, dan yang mempunyai
konstruksi fiber paralel.
Nama kolintang berasal dari suaranya: tong (nada rendah), ting
(nada tinggi) dan tang (nada biasa). Dalam bahasa daerah, ajakan "Mari
kita lakukan TONG TING TANG" adalah: " Mangemo kumolintang".
Ajakan tersebut akhirnya berubah menjadi kata kolintang.
7. Saronen
SARONEN
adalah musik Rakyat yang tumbuh berkembang di masyarakat Madura. Harmonisasi yang dinamis, rancak, dan bertema
keriangan dari bunyi yang dihasilkannya memang dipadukan dg karakteristik dan
identitas masyarakat Madura yang tegas, polos, dan sangat terbuka mengilhami
penciptanya .
Saronen berasal dari bahasa Madura "sennenan "
( Hari Senin ). Konon setiap hari pasaran yang jatuh pada setiap hari senin ,
Kyai Khatib Sendang (cicit sunan Kudus) dan para pengikutnya menghibur
masyarakat sekaligus berdakwah.
Ciri
khas musik SARONEN ini terdiri dari sembilan instrumen yang sangat khas, karena
disesuaikan dengan nilai filosofis Islam yang merupakan kepanjangan tangan dari
kalimat pembuka Alqur'anul Karim yaitu " BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM "
yang kalau dilafalkan terdiri dari sembilan keccab. Kesembilan instrumen musik
SARONEN ini terdiri dari : 1 saronen, 1 gong besar, 1 kempul, 1 satu
kenong besar, 1 kenong tengahan, 1 kenong kecil, 1 korca, 1 gendang besar, 1
gendang dik-gudik ( gendang kecil ). Musik Saronen selalu dimainkan dengan cara
berjalan mengelilingi pedesaan.
0 comments:
Posting Komentar